Untuk
memenuhi tugas mata kuliah rekayasa gempa, saya mereview artikel dari Spoon
Tamago tentang pondasi melayang yang menjadi salah satu inovasi untuk rumah
tahan gempa di Jepang. Pada artikel ini konsep yang dikembangakan oleh para
ilmuwan Jepang yang akan diiterapkan adalah pondasi bangunan yang akan dibuat
melayang.
Sistem
kerja dari pondasi melayang ini adalah ketika gempa terjadi maka pondasi
bangunan akan dapat terangkat secara otomatis. Dengan penjelasan pada gambar tersebut
penulis memberikan ringkasan bahwa: Ketika terjadi gempa bumi, sensor seismik
memicu sistem dan dalam sedetik, tangki udara meledakkan lapisan kuat udara
terkompresi di antara rumah dan fondasi buatannya. Akibatnya, rumah terangkat
dari fondasi dan melayang di udara sekitar 3 sentimeter (sedikit lebih dari
satu inci). Ketika goncangan mereda, rumah apung dengan lembut jatuh kembali ke
tempatnya.
Saya
juga sangat setuju pada pendapat penulis bahwa hal ini sangat terkesan hebat bahwa
mereka juga memasarkan teknologinya ke fasilitas yang lebih besar seperti
laboratorium dan pabrik yang sering menampung bahan-bahan yang sensitif, halus,
dan berpotensi berbahaya. Saya sedang memikirkan pembangkit listrik tenaga
nuklir. Jika ada cara untuk menerapkan teknologi ini di bawah 50-an negara
pembangkit listrik yang benar-benar akan menjadi sesuatu.
Melihat
dari cara kerjanya system ini saya juga merasa dari teknologi ini memiliki hal
yg ditakutkan bisa saja terjadi contohnya kalo misalnya sensor seismic terpicu
bukan dari gempa bumi misalnya ada truk besar yang lewat dan dalam waktu
sedetik rumah kita terangkat kan bisa cape tuh. Meskipun penciptaan Air Danshin
Systems Inc., merupakan teknologi yang menjadi solusi dari pemeriksaan gempa
yang terjangkau dan perawatan rendah yang harganya sepertiga dari harga sistem
lain. Bisa dibilang murah ya lumayan yang penting rumah kembali dengan baik
seperti sedia kala saat gempa udah reda ya.
Dengan
adanya konsep teknologi seperti pondasi melayang, semoga segera dapat
direalisasikan untuk seluruh negara maupun kota yang rawan akan terkena gempa
bumi. Mungkin teknologi ini tidak bisa 100% membuat korban atau bangunan
terselamatkan, namun paling tidak dengan adanya teknologi canggih yang seperti
ini, korban jiwa dan kerugian barang maupun bangunan dapat diminimalisir.
Nama:
Tendri Angkaola
Npm: 16315851
Kelas:
4TA04
Nama Dosen:
I Kadek Baguswadana Putra, ST,.MT
Jurusan:
Teknik Sipil